Kamis, 09 Februari 2012

Kebijakan Pelecehan Seksual


Contoh Kebijakan Pelecehan Seksual #1

Posisi dari [nama perusahaan] dianggap pelecehan seksual apabila berbentuk perilaku yang tidak senonoh yang merusak keutuhan hubungan pekerjaan.  Semua karyawan memiliki hak untuk bekerja di lingkungan yang bebas dari segala bentuk diskriminasi dan perilaku yang dapat dianggap sebagai pelecehan, kekerasan, atau gangguan, termasuk pelecehan seksual.  Setiap orang yang melakukan perbuatan pelecehan akan dikenai tindakan disipliner, mulai dari peringatan hingga pemutusan hubungan kerja.
Apa saja yang dimaksud dengan pelecehan seksual?  Pelecehan seksual didefinisikan sebagai segala bentuk tindakan seksual fisik, verbal, maupun visual yang tidak diinginkan, permintaan untuk melayani seks, dan perilaku berorientasi seksual lainnya yang bersifat menghina atau tidak menyenangkan, namun tidak terbatas pada: julukan, hinaan, atau komentar yang tidak senonoh, cercaan, atau gerak tubuh, serta juga poster, kartun, gambar, atau lukisan yang tidak sopan.
Kapan suatu perilaku tidak dikehendaki atau dianggap melecehkan?  Perlakuan seksual yang tidak dikehendaki (baik lisan maupun fisik), segala permintaan untuk melakukan, atau perilaku seksual lisan maupun fisik dianggap sebagai pelecehan seksual apabila:
·         penyerahan diri tersebut baik secara terus terang atau tidak merupakan syarat yang berkaitan dengan urusan kepegawaian (misalnya, promosi, pelatihan, jam kerja, atau tugas lembur)
·         penyerahan diri atau penolakan terhadap perilaku digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan urusan kepegawaian (pengangkatan pegawai, promosi, pemutusan hubungan kerja)
·         perilaku memiliki tujuan atau pengaruh terhadap kinerja pekerjaan karyawan atau menciptakan lingkungan yang bersifat menakuti-nakuti, bermusuhan, atau menyakitkan hati.
Apa saja yang bukan pelecehan seksual?  Pelecehan seksual tidak mencakup segala pujian sekali-sekali yang sifatnya bisa diterima secara sosial.  Pelecehan seksual adalah perbuatan yang tidak diinginkan, yang bersifat menghina individual, yang meremehkan atau merendahkan moral, dan tentu saja yang mempengaruhi keefektifan kerja.
Apa saja yang harus saya lakukan apabila saya dilecehkan secara seksual?  Apabila Anda merasa bahwa Anda telah menerima perlakuan yang melecehkan secara seksual, laporkan segera ke pemilik [perusahaan] atau atasan lain.  Lebih disukai untuk membuat laporan secara tertulis, namun Anda dapat menyertakan atau menindaklanjuti laporan tertulis dengan laporan lisan.
Apabila atasan Anda merupakan sumber permasalahan pelecehan seksual, laporkan perilaku kepada atasannya atau langsung ke pemilik [nama perusahaan].
Identitas Anda akan dilindungi dan Anda tidak akan mengalami balas dendam atas laporan tersebut.
Apa saja yang terjadi setelah pengaduan dibuat?  Dalam [angka] hari setelah pengaduan tertulis dibuat, atasan, atau orang lain yang ditunjuk oleh pemilik perusahaan, akan menyelidiki pengaduan tersebut.  Orang tersebut akan berbicara dengan saksi yang ada dan akan berbicara dengan orang yang disebut di dalam pengaduan Anda.  Nama Anda akan dilindungi terhadap kemungkinan pengungkapan sejauh mungkin. 
Tergantung pada keruwetan penyelidikan, maka Anda akan dihubungi dalam [angka dan ukuran waktu (misalnya, empat hari, dua minggu, satu bulan)] tentang status pangaduan Anda dan langkah apa yang akan ditempuh.

Contoh Kebijakan Pelecehan Seksual #2


[Nama perusahaan] percaya bahwa Anda harus diberi kesempatan untuk bekerja di lingkungan yang terbebas dari pelecehan seksual.  Pelecehan seksual merupakan bentuk pelanggaran yang merusak hubungan pekerjaan.  Tidak boleh ada karyawan, baik pria maupun wanita, yang boleh menjadi sasaran perbuatan seksual yang tidak diinginkan atau yang tidak dikehendaki baik secara lisan maupun fisik.

Pelecehan seksual adalah perbuatan yang tidak diinginkan, yang bersifat ofensif terhadap individual, yang meremehkan atau merendahkan moral, dan tentu saja yang mempengaruhi efetivitas kerja.

Perilaku yang mengandung pelecehan seksual dapat berakibat tindakan disipliner, hingga dan termasuk pengakhiran.

Definisi

[Nama perusahaan] telah menerapkan, dan kebijakannya didasarkan pada, definisi dari pelecehan seksual yang dijabarkan oleh Komisi Kesetaraan Peluang Pekerjaan atau Equal Employment Opportunity Commission (EEOC). EEOC mendefinisikan pelecehan seksual sebagai perlakuan seksual yang tidak dikehendaki, permintaan untuk melakukan kegiatan seksual, atau perilaku seksual lisan maupun fisik bilamana:

·                     penyerahan diri tersebut baik secara terus terang atau tidak merupakan syarat yang berkaitan dengan urusan pekerjaan Anda.
·                     penyerahan diri atau penolakan perilaku terhadap diri Anda digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan urusan kepegawaian yang menyangkut diri Anda
·                     perilaku memiliki tujuan atau pengaruh terhadap kinerja pekerjaan Anda atau menciptakan lingkungan yang bersifat menakut-nakuti, bermusuhan, atau menyakitkan hati.
           
Tanggung Jawab Majikan

[Nama perusahaan] ingin Anda memiliki lingkungan kerja yang terbebas dari pelecehan seksual oleh personal manajemen, oleh rekan kerja, dan oleh lainnya di mana Anda harus berinteraksi dengan mereka selama Anda bekerja sebagai karyawan [nama perusahaan].  Pelecehan seksual khususnya dianggap sebagai tindakan melanggar hukum dan merupakan pelanggaran terhadap kebijakan [nama perusahaan].  [Nama perusahaan] bertanggung jawab mencegah terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja, untuk segera mengambil tindakan perbikan untuk menghentikan pelecehan seksual di tempat kerja, dan untuk segera menyelidiki setiap dugaan pelecehan seksual yang berkaitan dengan pekerjaan.
           
Prosedur Pengaduan

Apabila Anda mengalami atau menyaksikan pelecehan seksual di tempat kerja, laporkan segera kepada _________________.  Anda juga bisa melaporkan pelecehan ke salah seorang anggota manajemen atau pemilik [nama perusahaan].  Semua dugaan terhadap perbuatan pelecehan seksual akan segera diselidiki.  Sedapat mungkin, kerahasiaaan Anda dan para saksi dan peleceh akan dilindungi dari pengungkapan yang tidak perlu. Apabila penyelidikan sudah selesai, Anda akan diberitahu tentang hasil penyelidikannya.
           
Dilarang Membalas Dendam

[Nama perusahaan] tidak mengizinkan adanya pembalasan dendam yang berlatar belakang pekerjaan terhadap siapa pun yang menyampaikan pengaduan adanya pelecehan seksual atau yang berbicara sebagai saksi di dalam penyelidikan terhadap pengaduan pelecehan seksual.

Kebijakan Tertulis

Anda akan menerima salinan dokumen kebijakan pelecehan seksual [nama perusahaan] ketika Anda mulai bekerja untuk [Nama perusahaan].  Apabila kapan pun Anda ingin mendapatkan salinan dari kebijakan ini, silakan hubungi ______________.  Apabila [nama perusahaan] mengubah atau menambah kebijakan pelecehan seksualnya, Anda akan menerima salinan dari dokumen yang telah diubah atau ditambah tersebut.
           
Denda

Pelecehan seksual tidak akan dibiarkan di [Nama perusahaan].  Apabila penyelidikan terhadap dugaan pelecehan seksual menunjukkan bahwa telah terjadi pelecehan seksual, peleceh akan terkena tindakan disipliner, hingga dan termasuk pemutusan hubungan kerja.


Panduan Penyelidikan Pelecehan

Biarkan karyawan menjelaskan tuntutannya:

q      Dengarkan tuntutannya.  Jangan membuat komentar seperti, “Anda terlalu melebih-lebihkan”.
q      Mengakui bahwa menyampaikan pangaduan pelecehan merupakan hal yang sulit dilakukan.
q      Menjaga sikap profesional.
q      Mengumpulkan fakta; jangan terlampau cepat mengambil kesimpulan.
q      Tanyakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.  Cari tahu apakah karyawan takut terhadap balas dendam.  Bagaimana karyawan menginginkan cara penyelesaian masalahnya?

Melakukan penyelidikan terhadap laporan – aturan umum yang harus diikuti:

q      Selidiki segera.  Penundaan atau penguluran waktu penyelidikan dapat menyebabkan kesaksian menjadi semakin tidak dapat dipercaya.
q      Ingat bahwa cara menangani penyelidikan itu sendiri dapat membuat suasana bermusuhan, jadi dokumentasikan setiap langkah secara seksama.
q      Perlakukan semua pengaduan secara serius – bahkan untuk laporan yang nampak sembarangan – hingga Anda mendapat alasan untuk melakukan tindakan lain.
q      Jaga kerahasiaan penyelidikan.  Tekankan kepada mereka yang terlibat bahwa diskusi Anda tidak akan diungkapkan kepada pihak yang tidak berkepentingan.  Beri peringatan akan adanya tindakan disipliner, jika perlu.
q      Batasi jumlah orang yang dapat mengakses ke informasi.  Sampaikan secara tegas berdasar “kebutuhan untuk mengetahui”.
q      Ajukan pertanyaan sedemikian rupa untuk mencegah pengungkapan informasi yang tidak perlu.  Misalnya, daripada bertanya, “Apakah Anda melihat Paul telah menyentuh Joan?”, lebih baik bertanya, “Apakah Anda melihat seseorang telah menyentuh Joan di tempat kerja yang membuatnya merasa tidak nyaman?”  Ingatlah – maksud dari penyelidikan adalah untuk mengumpulkan fakta, bukan menyebarluaskan dugaan.
q      Apabila ada lebih dari satu dugaan, perlakukan masing-masing dugaan secara terpisah.
q      Untuk menghindari fitnah, jangan menyampaikan fakta atau hasil sebagai contoh kepada pihak lain atau sebagai alat pelatihan.

Mewawancarai pelapor (Dapat dilakukan ketika karyawan pertama kali melaporkan pengaduan):

q      Dapatkan perincian yang spesifik.
q      Cari tahu apakah ada pola yang dapat dibaca dari masa-masa sebelumnya atau perilaku yang serupa ke karyawan lain.
q      Berikan konteks khusus di mana pelecehan terjadi.  Di mana?  Kapan?
q      Tentukan pengaruh dari kelakuan terhadap pelapor.  Apakah ini bersifaf ekonomi, non-ekonomi, dan/atau psikologis?
q      Tentukan hubungan waktu antara peristiwa pelecehan, pengaruhnya terhadap pelapor, dan waktu ketika pelapor membuat laporan.
q      Siapkan urutan waktu secara terperinci.
q      Lakukan analisis apakah mungkin ada peristiwa tertentu yang menjadi pemicu pembuatan laporan, misalnya, promosi, penolakan pembayaran atau transfer.
q      Tentukan apakah ada kemungkinan motif di pihak pelapor.
q      Cari tahu apa saja yang diinginkan oleh pelapor.
q      Jelaskan kepada pelapor bahwa tuntutan bisa sangat serius, yang akan membuat Anda melakukan pemeriksaan secara seksama sebelum mencapai kesimpulan, dan bahwa dia tidak akan mengalami balas dendam karena telah melaporkan.
q      Jangan membuat pernyataan apa pun tentang karakter, performa pekerjaan, atau kehidupann keluarga karyawan yang dituduh.

Mewawancarai tertuduh:

q      Dapatkan pernyataan dari tertuduh.
q      Identifikasilah hubungan antara tertuduh dan pelapor.
q      Apakah ada hubungan konsensual antara pihak-pihak tersebut?  Berapa lama mereka telah saling mengenal?  Adakah riwayat sosialisasi kelompok atau pribadi?
q      Apabila orang tersebut adalah atasan, tunjukkan jabatannya, dapatkan deskripsi pekerjaan dari orang tersebut, dan tentukan tugas khusus individual pada waktu terjadi pelecehan seksual yang dituduhkan.
q      Tentukan apakah tertuduh menjadi pemimpin, atau bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain atau pelapor, atau memiliki otoritas untuk merekomendasikan pengambilan keputusan pekerjaan yang mempengaruhi orang lain atau bertanggung jawab atas pemeliharaan atau administrasi catatan orang lain.
q      Anda bisa menduga bahwa tertuduh akan menyangkal tuduhan.  Amati reaksinya.  Perlu dicatat apakah ada perasaan terkejut, marah atau tidak percaya.  Jelaskan rincian tentang dugaan dan catatan tentang hal-hal yang tidak disetujui di antara kesaksian di kedua belah pihak.  Apabila tertuduh menyangkal dugaan, selidiki lebih lanjut untuk menetapkan apa pun yang bisa menjadi pemicu pengaduan, misalnya latar belakang, alasan, dan motivasi.

Mewawancarai saksi:

q      Dapatkan pernyataan dari saksi mana pun yang mendukung atau tidak mendukung dugaan pelapor.  Berhati-hatilah karena saksi sering enggan membuka diri karena takut adanya balas dendam.
q      Yakinkan kepada semua saksi bahwa kerja samanya sangat penting, bahwa kesaksiannya bersifast rahasia, dan bahwa mereka tidak akan terkena balas dendam dari pihak tertuduh.

Menyelesaikan pengaduan:

q      Meminta maaf atas insiden yang terjadi, apabila dianggap layak.
q      Saat berusaha memperbaiki perilaku, hindari meminta pelapor agar bekerja di jam yang tidak diinginkan atau di lokasi yang tidak diinginkan.  Apabila Anda menawarkan perpindahan tempat kerja bagi pelapor, cobalah mendapatkan persetujuan dari pelapor dan pastikan bahwa jabatan di tempat yang baru pada dasarnya sama dengan jabatan sebelumnya.  Ini akan membantu meyakinkan bahwa pelapor tidak akan dihukum secara ilegal karena telah melaporkan adanya diskriminasi atau pelecehan.
q      Pertimbangkan tingkat keparahan, frekuensi, dan cakupan perilaku ketika menerapkan tindakan disipliner terhadap peleceh.  Ada beberapa pilihan tindakan disipliner, antara lain:
     peringatan lisan dan tertulis
     teguran
     penskorsan
     masa percobaan
     pemindahan
     penurunan pangkat/jabatan
     pemberhentian
q      Saat menerapkan tindakan disipliner terhadap tertuduh, segala bentuk tindakan yang hampir berakibat pada pemberhentian harus disertai dengan peringatan bahwa pelanggaran yang sama di masa mendatang dapat berakibat pada pemutusan hubungan kerja langsung.  Apabila tidak ada tindakan yang diberikan, dokumentasikan alasannya.
q      Berikan penyuluhan dan pelatihan perbaikan tentang pelecehan seksual, jika dianggap layak.  Juga cari kesempatan untuk mengulang kembali penyampaian kebijakan Anda.
q      Dokumentasikan penyelidikan secara hati-hati dan selengkapnya, juga terhadap tindakan disipliner yang dijatuhkan, dan semua tindakan perbaikan yang diambil.
q      Lakukan wawancara tindak-lanjut dengan pihak-pihak yang terlibat untuk memberitahu mereka mengenai tindakan yang diambil oleh perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar