Selasa, 28 Februari 2012

KERJA SAMA INTERNASIONAL


KERJA SAMA INTERNASIONAL

Keberhasilan Norway dalam mencapai target lingkungan nasional bergantung pada kerja sama lingkungan internasional. Norway terekspos pada polusi jarak jauh, karena persistent organic pollutants (POPS), radioaktifitas dan hujan asam yang terjadi di tempat lain dipindahkan ke Norway oleh angin dan gelombang laut. Lebih lanjut, Norway bermaksud untuk membantu mengurangi masalah lingkungan yang ekstensif, yang mempengaruhi daerah yang secara geografi sejajar dengan Barat Laut Russia.
Kerja sama lingkungan internasional juga penting dalam kemampuan untuk merencanakan solusi yang baik dalam menghadapi tantangan lingkungan global yang dihadapi negara-negara di dunia dalam bentuk perubahan iklim, hilangnya keragaman biologi dan penyebaran zat kimia berbahaya ke lingkungan. Norway berperan penting dalam upaya menerapkan kerja sama internasional yang mengikat secara hukum dalam hal permasalahan lingkungan.
Kebijakan manajemen lingkungan dan sumber daya merupakan komponen penting dari kebijakan kerja sama luar negeri dan pembangunan Norwegia. Kondisi lingkungan yang memuaskan membantu memajukan stabilitas dan keamanan. Lingkungan yang sehat dan beragam penting untuk mengentaskan kemiskinan dan mencapai pembangunan yang berkesinambungan yang bermanfaat bagi semua orang di seluruh dunia.
Area yang menjadi prioritas 
Dalam hal kerja sama internasional, Norway memprioritaskan hal-hal berikut:
·    perubahan iklim
·    zat kimia yang berbahaya
·    keragaman biologi
Perubahan iklim 
Perubahan iklim anthropogenic merupakan salah satu tantangan lingkungan yang paling serius, yang dihadapi dunia saat ini. Iklim global sudah berubah, dan menurut UN Intergovernmental Panel on Climate Change, tren kenaikan suhu yang diamati dalam 50 tahun terakhir sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia. Kenaikan suhu gobal dapat mempengaruhi pola hujan dan sistem angin, mengubah zona iklim dan menaikkan laut. Perubahan dalam skala ini dapat mengakibatkan dampak yang luar biasa besar terhadap ekosistem alam dan kehidupan manusia. Saat ini kita telah mengetahui tentang perubahan iklim yang disebabkan manusia untuk segera mengambil tindakan; semakin lama kita menunggu, semakin besar beban dan biaya yang akan dipikul generasi mendatang.
Norway secara aktif bekerja untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di lapisan udara, untuk mencapai tingkat yang akan mencegah gangguan berbahaya yang disebabkan manusia bagi sistem iklim.
Norway akan mematuhi komitmennya dibawah Kyoto Protocol untuk membatasi emisi gas rumah kaca dalam periode tahun 2008-2012 agar berkurang lebih dari satu persen diatas tingkat pada tahun 1990. Norway juga secara aktif berupaya mengimplementasikan sistem iklim global yang lebih lengkap dan ambisius untuk periode setelah tahun 2012.
Zat kimia berbahaya 
Dalam 50 tahun terakhir, konsumsi zat kimia telah mengalami peningkatan pesat, dan zat kimia saat ini merupakan bagian tak terpisahkan dari berbagai jenis produk dan proses produksi. Zat kimia mengalami penyebaran yang luar biasa, sebagai hasil dari perdagangan barang dan gerakan angin serta gelombang laut. Secara khusus, Norway rentan dalam konteks ini karena angin dan gelombang laut membawa emisi ke Utara, menjadikan laut utara secara geografis sebagai “tempat pembuangan” zat kimia berbahaya dari seluruh belahan bumi Utara.
Dalam beberapa tahun terakhir, peraturan internasional tentang zat kimia berbahaya telah diperketat, dikarenakan penerapan beberapa perjanjian. Norway bekerja aktif untuk meningkatkan upaya pada tingkat global. Dalam konteks ini, strategi global untuk menangani tantangan lingkungan berskala besar yang berhubungan dengan zat kimia berbahaya sedang disusun dibawah pengawasan United Nation’s Environmental Programme (UNEP).
Keragaman Biologi   
Dengan diadakannya World Conference on Sustainable Development di Rio pada tahun 1992, Norway memberikan prioritas untuk memajukan pengembangan UN Convention on Biological Diversity (CBD). The Millennium Ecosystem Assessment, penilaian terbesar yang pernah dilakukan tentang ekosistem dunia, antara lain diprakarsai oleh CBD. Norway mendapat tanggung jawab khusus diantara Dewan Menteri Nordic untuk menindaklanjuti penilaian ini dalam kerja sama lingkungan internasional dan kebijakan kerja sama pembangunan.
Merupakan hal yang sangat penting untuk menyertakan tujuan CBD dan program kerja, serta ketentuan dari Cartagena Protocol on Biosafety, kedalam kegiatan nasional. Tujuan yang diadopsi dalam 2002 World Summit on Sustainable Development di Johannesburg untuk mencapai pengurangan yang signifikan dari tingkat kehilangan keragaman biologi pada tahun 2010 akan dapat dicapai berdasarkan kerja sama antara semua sektor masyakarat yang terlibat.
Kerja sama lingkungan dengan EU
Dalam 30 tahun terakhir, EU telah mengimplementasikan kebijakan lingkungan yang lengkap. Kebijakan ini didasarkan pada pandangan bahwa polusi merupakan fenomena antar perbatasan, dan bahwa peraturan supranasional diperlukan untuk mengatasi masalah lingkungan bersama di berbagai area.
Perjanjian EEA menyertakan kerja sama yang beragam dalam sektor lingkungan. Sesuai dengan ketetapan dalam Perjanjian tersebut, Norway diharuskan untuk menuruti sebagian besar peraturan lingkungan yang dikeluarkan oleh EU. Peraturan umum Eropa diperkenalkan dalam berbagai area, termasuk zat kimia, udara, limbah pembuangan, dan air. Perjanjian EEA tidak mencakup permasalahan yang berhubungan dengan manajemen sumber daya alam atau pelestarian peninggalan budaya.
Mekanisme pendanaan EEA terdiri dari aspek penting dari kerja sama lingkungan Norway dengan EU. Dalam lima tahun terakhir, Norway telah memberikan kontribusi bantuan dana sebesar 1,9 milyar NOK per tahun – khususnya untuk 10 anggota baru. Dana ini digunakan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi dalam wialayh EU, dan isu lingkungan hidup telah menjadi fokus utama.
UNEP – United Nations Environmental Programme
Norway memainkan peran utama dalam kegiatan untuk memperkuat upaya lingkungan global. Salah satu ukuran untuk mencapai hal ini adalah memperkuat UNEP sebagai forum lingkungan global dunia.
Norway berkonsentrasi pada empat tindakan utama:
·    Meningkatkan kapasitas scientific UNEP untuk memungkinkan organisasi melakukan penilaian yang lebih baik tentang dampak masalah lingkungan hidup yang melibatkan beberapa area.
·    Meningkatkan pembangunan kapasitas UNEP dan transfer teknologi ke negara berkembang.
·    Meningkatkan kepemilikan Negara anggota tentang keputusa yang diambil oleh UNEP Governing Council dengan memperkenalkan keanggotaan universal ke dalam UNEP Committee of Permanent Representatives.
·    Meningkatkan pendanaan untuk kegiatan UNEP.
Perdagangan dan lingkungan 
Perjanjian internasional diluar area lingkungan hidup membawa tantangan tersendiri terhadap aplikasi instrumen lingkungan hidup nasional. Hal ini terbukti dalam konteks negosiasi liberalisasi perdagangan dibawah World Trade Organization (WTO), negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara EFTA dan negara ketiga, serta inisiatif yang berhubungan dengan EU-EEA Single Market.
Penilaian dari pertimbangan lingkungan hidup diperlukan dalam semua area yang menjadi topik negosiasi dalam diskusi yang saat ini berlangsung dalam WTO. Pada saat yang bersamaan, hubungan antara perdagangan dan lingkungan hidup merupakan topik negosisasi yang terpisah. Merupakan pandangan Pemerintah Norwegia bahwa WTO dan perjanjian lingkungan hidup multilateral hendaknya dipandang sebagai instrumen internasional yang setara, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat internasional, dan bahwa tidak ada hubungan hirarki antara perjanjian yang dapat dinyatakan ada. Merupakan hal penting bahwa negosiasi mengarah ke solusi yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk memastikan implementasi efektif dari instrumen kebijakan lingkungan hidup.
Kepentingan lingkungan disatukan dengan kerja sama pembangunan 
Salah satu tujuan utama kebijakan kerja sama pembangunan Norwegia adalah memajukan manajemen yang solid akan lingkungan hidup global dan keragaman biologi. Kegiatan kerja sama pembangunan hendaknya berkontribusi untuk memperbaiki keadaan lingkungan negara mitra dan mencegah degradasi lingkungan global.
Area yang menjadi prioritas kerja sama pembangunan Norwegia dan kerja sama dengan negara berkembang meliputi:
·    sistem produksi yang berkesinambungan
·    konservasi dan penggunaan keragaman biologi yang berkesinambungan
·    pengurangan polusi
·    pemeliharaan peninggalan budaya
Departemen Lingkungan Hidup telah menandatangani perjanjian lingkungan hidup, masing-masing dengan institusi di Indonesia, Afrika Selatan dan Cina.
Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan biologi yang sangat beragam, dengan hutan tropis yang memainkan peran penting dalam iklim global. Sumber daya alam negara ini berada dalam tekanan yang berat, dan banyak tantangan yang dihubungkan dengan penerapan skema manajemen sumber daya alam.
Tujuan dari kerja sama regional adalah menghasilkan rencana kerja untuk manajemen lingkungan dan sumber daya alam yang menggunakan pendekatan ekosistem sebagaimana dijelaskan dibawah CBD.
Afrika Selatan
Kerja sama lingkungan hidup dengan Afrika Selatan dimulai pada tahun 1996. Kerja sama jangka panjang dalam kebijakan lingkungan hidup merupakan hal yang sangat penting ditengah peran kebijakan negara dalam wilayah regional, serta statusnya sebagai negara berkembang. Kerja sama dijaga melalui dialog politik dan proyek bersama. Perjanjian kerja sama ketiga ditandatangani pada bulan Desember 2005, dan per tahunnya sekitar 10 juta NOK dialokasikan untuk program ini. Aspek utama termasuk kerja sama mencakup dukungan untuk penerapan konvensi lingkungan hidup global untuk memungkinkan Afrika Selatan memenuhi komitmennya dan meneruskan peran aktifnya untuk mengembangkan konvensi ini. Elemen penting lainnya dari program tersebut mencakup mempromosikan kerja sama antara institusi Norwegia dengan Afrika Selatan, meningkatkan kerja sama regional dan meningkatkan partisipasi lembaga non-pemerintah.
Dalam beberapa tahun mendatang, area yang akan menjadi fokus adalah:
·    pengurangan polusi
·    perlindungan keragaman biologi
·    good governance dalam sektor lingkungan hidup
Cina
Kerja sama lingkungan hidup dengan Cina dimulai pada tahun 1995-1996. Tujuan dari kerja sama bilateral ini mencakup menciptakan dialog berkesinambungan tentang tantangan kebijakan lingkungan hidup dan mendukung tindak lanjut Cina untuk mencapai komitmen internasionalnya. Di masa mendatang, fokus kerja sama adalah iklim dan pembuangan zat yang berbahaya bagi lingkungan, serta keragaman biologi serta polusi air dan udara. Kerja sama ini melibatkan institusi dan kegiatan pembangunan kapasitas, serta kolaborasi dengan Innovation Norway untuk mempromosikan teknologi lingkungan hidup Norwegia. Posisi baru sebagai penasehat lingkungan hidup telah dibuka di kedutaan besar di Beijing, bertanggung jawab untuk menindaklanjuti kerja sama lingkungan bilateral antara Norway dan Cina, serta kerja sama pembangunan yang berfokus pada lingkungan hidup.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar